Rabu, 06 Maret 2013


Anjing Mengenali Spesiesnya Sendiri di Antara Gambar-gambar Spesies Lain di Layar Komputer


                Anjing-anjing itu mampu membentuk kategori visual wajah anjing, bahkan termasuk gambar kelompok anjing yang sangat berbeda.


Anjing mampu memilih wajah-wajah anjing lain di antara wajah-wajah manusia, hewan domestik dan hewan liar lainnya, serta dapat mengelompokkan wajah-wajah tersebut ke dalam kategori tersendiri, terlepas dari apa pun ras anjing yang ditunjukkan. Yang mengejutkan, anjing melakukan hal tersebut hanya dengan menggunakan isyarat visual.
Inilah hasil temuan studi terbaru yang dilakukan Dr. Dominique Autier-Derian bersama para koleganya. Studi ini menjadi yang pertama dalam menguji kemampuan anjing untuk membedakan antar spesies dan membentuk kategori “anjing” terlepas dari besarnya variabilitas dalam spesies anjing, serta dipublikasikan secara online dalam jurnal Springer, Animal Cognition.
Beberapa individu dari spesies yang sama berkumpul dalam satu habitat untuk kehidupan sosial. Proses berkumpul ini menuntut pengakuan kesetaraan antar individu, baik dalam hal kesamaan spesies maupun kelayakan dalam kelompok tertentu. Penelitian hingga saat ini menunjukkan bahwa pada beberapa spesies, individu-individunya bisa saling mengenal dengan lebih mudah, atau lebih tertarik pada gambar individu dari spesies yang sama dibanding gambar individu dari spesies lain.

Peralatan. a,b Anjing duduk di depan pengamat, tepat pada satu garis di antara 2 layar. c Saat mendengar perintah, anjing menentukan pilihannya dengan menghampiri layar tertentu dan menempatkan kakinya di depan gambar yang ia pilih. (Kredit: Springer Science+Business Media)
Autier-Derian beserta timnya menyelidiki fenomena ini di antara anjing domestik, hewan yang diketahui memiliki keragaman morfologis terbesar di antara semua spesies hewan. Tim riset meneliti apakah besarnya keragaman morfologi ini menghadirkan tantangan kognitif bagi anjing dalam mencoba mengenali spesies mereka sendiri saat dihadapkan pula pada spesies lainnya, dengan hanya menggunakan isyarat visual.
Pada sembilan ekor anjing, para peneliti memperlihatkan beberapa gambar wajah anjing domestik dari berbagai ras dan lintas-keturunan melalui layar komputer, lalu secara simultan disertai dengan wajah spesies-spesies hewan lainnya, termasuk manusia. Sembilan ekor anjing ini dihadapkan pada stimulus yang beragam, berupa gambar-gambar wajah anjing, wajah dari 40 spesies selain anjing, meliputi hewan domestik maupun liar, serta gambar-gambar wajah manusia.
Secara keseluruhan, anjing-anjing ini diharapkan untuk memilih lebih dari 144 pasang gambar pada layar komputer. Selama proses berlangsung, para peneliti mengamati apakah kesembilan ekor anjing ini bisa membedakan semua spesies anjing dengan spesies lainnya, dan bisa mengelompokkan semua anjing tersebut, apa pun rasnya, ke dalam satu kategori.
Hasil percobaan menunjukkan seperti yang diharapkan; anjing-anjing itu mampu membentuk kategori visual wajah anjing, bahkan termasuk gambar kelompok anjing yang sangat berbeda, lalu mengumpulkannya ke dalam satu kategori sekalipun terdapat begitu banyak keragaman ras anjing yang harus dipilih.

Sembilan ekor anjing yang dilibatkan dalam studi – tujuh ekor ras murni dan tiga ekor ras campuran. Kesemua anjing ini adalah peliharaan tim riset.(Kredit: Springer Science+Business Media)
Dari fenomena yang ditemukan, para peneliti menyimpulkan: “Fakta bahwa anjing mampu mengenali spesiesnya sendiri secara visual, dan bahwa mereka memiliki kapasitas diskriminatif penciuman yang hebat, memastikan bahwa perilaku sosial dan perkawinan antar ras yang berbeda masih berpotensi dilakukan. Meskipun manusia telah memperlebar spesies keluarga Canis ke dalam batas-batas morfologisnya, namun entitas biologisnya masih tetap terlestarikan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar